TINDAKAN KATETERISASI SEBAGAI SOLUSI RETENSI URINE PADA PASIEN DENGAN PENYULIT BPH DI INSTALASI GAWAT DARURAT

Authors

  • Wahyu Hendrawan Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Supardi Supardi Universitas Muhammadiyah Klaten

Keywords:

Kateterisasi, Retensi Urine, Benign Prostatic Hyperplasia

Abstract

Benign prostatic hyperplasia (BPH) merupakan kelainan yang terjadi pada kelenjar prostat berupa kelainan histologis mengacu pada proliferasi sel prostat. World Health Organization (WHO) terdapat sekitar 70 juta kasus insiden yang mengalami penyakit benignra prostat hyperplasia yaitu sekitar (30,1%). Di Indonesia, kejadian BPH banyak terjadi pada pria berusia lebih dari 60 tahun dengan total kasus sebanyak 9,2 juta kasus. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 kasus Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di Jawa Tengah yang memiliki prevalensi tertinggi yaitu sebanyak 4.794 kasus. di Kabupaten Boyolali terdapat 204 kasus. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan 1 sampel Tindakan Kateterisasi sebagai Solusi Retensi Urine pada Pasien dengan Penyulit BPH di Instalasi Gawat Darurat. Setelah dilakukan tindakan kateterisasi selama 1 x 15 menit didapatkan hasil Pasien mengatakan sudah nyaman dan nyeri berkurang setelah urine keluar, Skala nyeri 5, Ditensi pada kandung kemih sudah menurun, Pasien terpasang DC ukuran 16, kunci balon dengan Nacl 10ml, Urine keluar 1000 cc, Pasien tampak rileks, TD: 140/80mmHg, N: 80 x/mnt. Masalah Retensi Urine teratasi sebagian, Planing: Lanjut Intervensi, Transfer ruang Bedah program operasi. Kesimpulan: Penatalaksanaan Tindakan Kateterisasi merupakan salah satu tindakan yang tepat untuk melakukan evakuasi urine pada pasien yang mengalami retensi urine, pasien akan merasa nyaman dan nyeri berkurang setelah urine keluar.

Downloads

Published

2024-12-31