PENERAPAN LATIHAN ROM PADA LANSIA STROKE DENGAN HEMIPARESE SINISTRA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKARTA
Keywords:
Latihan ROM, Stroke, HemipareseAbstract
Latar Belakang: Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan suplai darah ke otak yang menyebabkan kelumpuhan, kelumpuhan yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti atropi otot, kontraktur dan penurunan fleksibilitas sendi. Latihan Range of Motion (ROM) merupakan latihan otot dan sendi yang melibatkan gerakan atau mobilisasi. Tujuan: Mendeskripsikan studi kasus pemberian terapi latihan ROM pada lansia dengan stroke. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel yang digunakan adalah satu lansia yang menderita stroke yang tinggal di BSTW Abiyoso Yogyakarta. Kriteria sampel adalah lansia berusia lebih dari 60 tahun, terdiagnosa stroke, mengalami hemiparese. Intervensi yang diberikan adalah latihan ROM selama 3 hari dengan 1 sesi setiap hari selama 15-20 menit. Hasil: Setelah dilakukan ROM selama 3 hari didapatkan hasil tidak terjadi kontraktur dan fleksibilitas sendi tangan kiri daro 300 menjadi 400, lengan bawah kiri dari 450 menjadi 500, bahu kiri dari 300 menjadi 450, fleksibilitas sendi lutut dari 400 menjadi 600, sendi pergelangan kaki dari 100 menjadi 200. Kesimpulan: Untuk pasien pasca-stroke, latihan rentang gerak membantu meningkatkan fleksibilitas sendi. Saran: Tindakan ROM dapat meningkatkan fleksibilitas sendi meningkat pada pasien Post Stroke. Saran: Pasien harus dapat memahami dan melakukan latihan ROM secara teratur yang dirancang untuk memperkuat otot mereka.