ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. NPOST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRESS DI RUANG KANA RSUD WONOSARI
Keywords:
Fetal Distress, Persalinan, Masa Nifas, Sectio Caesaria (SC)Abstract
Persalinan yaitu suatu proses alami yang dialami seorang ibu untuk mengeluarkan hasil konsepsi berupa janin dan plasenta yang sudah matur (37-42 minggu). Pada tahun 2015, diprediksi akan terjadi kematian ibu selama proses kehamilan dan persalinan yaitu sebanyak 303.000. Hampir seluruh kematian ibu atau 95% terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah (WHO, 2019). Gawat janin yaitu suatu kondisi dimana janin tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga janin akan mengalami hipoksia yang ditandai dengan denyut jantung janin tidak normal (<120x/menit dan >160x/menit) (Mutmainah, 2018). Penanganan Fetal Distress dengan cara dilakukan Operasi Caesar. Operasi Sectio Caesaria (SC) yaitu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan janin dengan insisi pada dinding abdomen (laparotomy) dan dinding uterus (Fitrina, 2016). Masa nifas merupakan masa pemulihan yaitu masa setelah plasenta lahir dan berakhir pada saat organ rahim kembali seperti keadaan hamil, masa setelah melahirkan berlangsung selama 6 minggu. (Wahyuningsih, 2019). Tujuan penelitian ini memberikan gambaran Asuhan Keperawatan pada pasien Post Sectio Caesaria atas indikasi Fetal Distress. Metode yang dugunakan pada penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan 1 sampel. Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan sesuai dengan perencanaan keperawatan, masalah keperawatan seperti Menyusui tidak efekif berhubungan, Ketidaknyamanan pasca partum, dan Defisit pengetahuan tentang KB dapat teratasi. Kesimpulan yang didapatkan adalah kemampuan perawat dalam memberi asuhan keperawatan maternitas dapat menyelesaikan masalah keperawatan secara optimal.