STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG GERANIUM RSJD DR. RM SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Authors

  • Topan Ardiansyah Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Retno Yuli Hastuti Universitas Muhammadiyah Klaten

Keywords:

Asuhan Keperawatan, Halusinasi Pendengaran, Jiwa

Abstract

Ketidakmampuan pasien dalam menangani stressor dan ketidakmampuan mengatur halusinasi menjadi penyebab halusinasi pasien. Kurangnya komunikasi, komunikasi yang tertutup, kurangnya kehangatan dalam keluarga, faktor keturunan, dan keluarga yang tidak yakin bagaimana menghadapi perilaku pasien di rumah merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan halusinasi. Berdasarkan penilaian awal yang dilakukan di ruang Geranium RSJD Dr. RM. Di unit rawat inap Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah, terdapat pasien skizofrenia yang memiliki masalah keperawatan keperawatan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran sebanyak 56 kasus. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan diberikan kepada pasien dengan halusinasi pendengaran. Tujuan khusus penelitian akhir ini adalah untuk menjelaskan penelitian asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan halusinasi pendengaran; diagnosis dan intervensi keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan halusinasi pendengaran; dan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan dan direncanakan. Keluhan yang dialami pasien adalah sering muncul suara yang berbisik di telinganya namun suara tidak jelas apa yang dibisikan kepadanya, pasien mengatakan suara akan muncul saat ia sedang sendiri, suara muncul lebih dari 5 kali dalam sehari dengan durasi kurang dari 2 menit, pasien mengatakan sering berbicara dengan suara tersebut. Pasien juga mengatakan terkadang masih suka marah-marah namun tidak sampai membanting barang-barang. Implementasi yang dilakukan oleh peneliti adalah membantu pasien memahami halusinasi pendengaran dan mengajarkan mereka cara mengendalikannya dengan menghardik, menggunakan obat, berbicara, dan melakukan aktivitas. Hasil dari evaluasi yang dilakukan pada hari kelima, pasien menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa halusinasi klien sudah berkurang tiga kali setiap hari dengan durasi kurang dari satu menit, pasien sudah tidak berbicara sendiri, dan sudah tidak marah marah. Kesimpulan: setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 5 hari kepada pasien terdapat peningkatan yang mana halusinasi yang dialami pasien sudah berkurang yang mana gejala yang dialami pasien mendengar bisikan menjadi kurang dari 3 kali sehari dengan durasi kurang dari 1 menit, sudah tak bicara sendiri dan tidak marah marah.

Downloads

Published

2023-10-20