PENERAPAN KUMUR AIR MATANG UNTUK MENURUNKAN RASA HAUS PADA PASIEN CKD DI RUANG AKAR WANGI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Authors

  • Ellyta Nafa Prastika Fakultas Kesehatan dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Ratna Agustiningrum Fakultas Kesehatan dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Esri Rusminingsih Fakultas Kesehatan dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Klaten

Keywords:

CKD, rasa haus, hemodialisis, kumur air matang, VAS, TDS

Abstract

Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) stadium lanjut yang menjalani hemodialisis diwajibkan untuk membatasi asupan cairan guna mencegah komplikasi seperti hipertensi, edema, dan gagal jantung kongestif. Namun, pembatasan cairan ini kerap menimbulkan rasa haus yang sangat mengganggu kenyamanan pasien. Berbagai metode digunakan untuk mengurangi rasa haus, salah satunya adalah berkumur dengan air matang. Tujuan peneliian ini untuk engetahui pengaruh berkumur air matang terhadap penurunan rasa haus pada pasien CKD di Ruang Akar Wangi RSUD Pandan Arang Boyolali. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada dua pasien CKD yang menjalani hemodialisis. Intervensi yang dilakukan berupa berkumur air matang selama 30 detik, dan pengukuran rasa haus dilakukan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan skala VAS (Visual Analog Scale) dan TDS (Thirst Distress Scale). Hasil penelitian kedua pasien menunjukkan penurunan skor rasa haus setelah intervensi. Pasien pertama mengalami penurunan VAS dari 6 menjadi 3 dan TDS dari 20 menjadi 9. Pasien kedua mengalami penurunan VAS dari 8 menjadi 3 dan TDS dari 24 menjadi 10. Penerapan kumur air matang terbukti dapat menurunkan intensitas rasa haus pada pasien CKD. Intervensi ini dapat dijadikan alternatif manajemen nonfarmakologis untuk mengurangi rasa haus akibat pembatasan cairan pada pasien hemodialisis

Downloads

Published

2025-11-02