HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA MUHAMMADIYAH TENTANG COVID-19 DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN 5M DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

Abstract

Sindrom pernafasan akut coronavirus 2, juga dikenal sebagai SARS-coV-2, adalah penyakit virus yang dikenal sebagai covid-19, yang saat ini sedang melanda dunia, termasuk Amerika Serikat, Italia, kawasan Asia, dan Indonesia. Dengan mengikuti protokol kesehatan 5M, masyarakat dihimbau oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menghentikan penyebaran Covid-19 (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi keramaian dan membatasi mobilitas). Remaja merupakan komponen vital masyarakat yang dapat berkontribusi paling besar dalam pencegahan penyakit Covid-19. Untuk menjalankan prosedur kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus,khususnya di kalangan anak muda, pengetahuan tentang Covid-19 sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan remaja tentang COVID-19 dan kepatuhan penerapan 5 M. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan deskriptif korelasional. Ada 581 siswa di kelas 10 dan 11 yang menjadi populasi penelitian. Rumus Slovin digunakan untuk menghitung jumlah sampel, dan teknik cluster random sampling menghasilkan 85 responden. Angket pengetahuan dan kepatuhan penerapan 5 M digunakan sebagai alat penelitian. Menggunakan Kendall's Tau dalam uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia responden adalah 16,58 ± 0,730 tahun, 53 siswa (62,4%) adalah perempuan, dan 32 siswa (37,6%) adalah laki-laki, 45 responden (52,9%), dari 85 responden, memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 60 responden (70,6%) memiliki tingkat kepatuhan tertinggi dalam kategori ketidakpatuhan. Uji bivariat juga menunjukkan nilai p sebesar 0,323 (0,05). Berdasarkan temuan penelitian, tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang Covid-19 di kalangan pemuda Muhammadiyah dengan kepatuhan penerapan 5 M.