HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT DIRUANG INTENSIF CARE RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2022
Keywords:
Stres kerja, Burnout, Intensif Care, PerawatAbstract
Perawat ruang intensif care memiliki beban kerja yang lebih berat dan lebih kompleks. Beban kerja berkaitan dengan stres kerja yang dapat menyebabkan burnout pada perawat. Stres kerja yang dialami perawat di Indonesia yaitu sekitar 50,9% dan perawat yang mengalami bunout yaitu 30,1%. Stres kerja pada perawat dapat menyebabkan terjadi burnout. Data studi pendahuluan ditemukan bahwa diketahui bahwa sebanyak 6 dari 10 perawat ruang intensif care mengalami stres kerja ringan dan burnout ringan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan burnout perawat d ruang intensif care RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu perawat di ruang intensif care RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Responden penelitian ini sebanyak 50 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner stres kerja Nursalam dan kuesioner burnout Maslach Burnout Inventory (MBI). Analisa data bivariat pada penelitian ini yaitu menggunakan uji korelasi Kendall Tau. Hasil penelitian yang diperoleh menujukkan bahwa perawat di ruang intensif cenderung memiliki tingkat stres kerja ringan (88%), perawat ruang intensif care cenderung mengalami burnout sedang (86%). Hasil uji korelasi Kendall Tau menujukkan adanya hubungan antara stres kerja dengan burnout (p=0,000; τ=0,361). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan positif antara stres kerja dengan burnout pada perawat. Hal ini bermakna stres kerja perawat yang tinggi akan diikuti pula dengan burnout yang tinggi